Abon Appetit

FIFTY FIFTY - Cupid

6 tahun gak pernah update blog, tulisan pertama setelah sekian lama malah bercerita tentang K-Pop. Terutama FIFTY FIFTY.

Yup, kalian gak salah baca. Gue bener-bener lagi kesengsem sama lagunya FIFTY FIFTY yang Cupid. Hal ini gak lepas dari kerjaan gue setiap malem yang suka scrolling TikTok dan nemuin kalau ternyata Cupid adalah K-Pop!

Pertama dengerin Cupid waktu dipake sama banyak video-video TikTok, gue kira lagu ini adalah lagu barat. Soalnya lirik berbahasa inggris dan ada vibe temen-temennya SZA (Kek mana coba tuh vibe temennya SZA). Ternyataa eh, K-Pop coy.

Emang sih TikTok udah merubah segalanya. Sekarang orang banyak kenal sebuah musik atau cari referensi lagu bener-bener dari TikTok. Ya, kayak gue ini contohnya.

Radio yang udah kegerus sama podcast dan platform streaming, sekarang juga ikutan kegerus sama TikTok.

Tapi seperti kata Raisa, "Mau dikatakan apalagi~" TikTok menjadi salah satu kemajuan teknologi yang gak bisa dihindari. Jadi ya, nikmati aja lah.

Mengenal K-Pop dari TikTok

Jujur, gue yang dulu skeptis sama K-Pop akhirnya banyak mengenal dan menyukai lagu-lagu mereka berkat TikTok.

Danielle New Jeans

Sebelum FIFTY FIFTY dengan Cupid-nya. Gue lebih dulu kesengsem sama New Jeans. Meskipun belum suka sama semua lagunya dan belum kenal-kenal banget muka personelnya kecuali Danielle, bisa dibilang gue New Jeaners coy. (Bukan Bunnies yaa)

Jauh lagi sebelum New Jeans, gue suka banget sama lagu-lagu Blackpink. Hampir semua lagu bagus-bagus banget dan gue suka. Meski kemarin pas ke Jakarta gak nonton sih. Tiketnya mahal.

Balik lagi ke FIFTY FIFTY. Grup yang satu itu bikin gue sadar bahwa K-Pop is not bad. Mereka juga punya kualitas lagu dan musik yang bagus. Jadi apa yang bikin kalian membenci K-Pop?

Sekarang gue lagi coba dengerin lagu FIFTY FIFTY yang lain dan tentu aja membiasakan dan menghapal nama-nama personelnya wkwk

Kalau nanti udah khatam, gue akan balik lagi cerita lebih banyak soal si FIFTY FIFTY ini ataupun K-Pop secara umum ya.

Roman-romannya bakal balik nge-idol lagi nih gue haha.

Yaudah sebagai penutup tulisan pertama setelah sekian lama yang gak jelas ini, gue lampirkan MV-nya si Cupid dari FIFTY FIFTY di bawah ini ya. Enjoy guys!

*Cerita yang ditulis di sini adalah cerita yang terjadi di tahun 2015 saat pergi ke Jogja*

Gue itu gak suka ilmu pasti. Gue gak suka hitung-hitungan. Apalagi hitung kecepatan kelapa jatuh. Gak penting banget. Kalau lo pengen tau kecepatan kelapa jatuh, seharusnya lo pasang deh itu speedometer di kelapa. gitu.

Ya, gue itu benci banget sama MAFIA. Matematika, Fisika, Kimia. Karena menurut gue, 3 pelajaran itu gak bisa bikin kita bahagia. Gak bisa bikin kita selalu bersama. Gak bisa bikin cinta kita abadi selamanya. Iya gak? iya ajalah. Oke, gue ulang lagi, 3 pelajaran itu gak bisa bikin bahagia. Apalahi fisika. Fisika ini bisa bikin sakit dan gampang marah. Gue serius. Di STM, gue dapet 3 guru fisika. Gue rasa mereka ini adalah orang yang paling tidak bahagia dan tidak memiliki selera humor di sekolah. hal itu terlihat dari wajahnya yang terlihat tua. Kenapa mereka tua, ya karena emang umurnya tua. Ngahahaha!
*
*
*
Sorry, joke gue garing. Udah lama gak nulis. Iya, jadi selama gue diajar oleh 3 guru fisika ini, gue gak pernah ngeliat sekalipun mereka ketawa. Kalau liat mereka senyum sih pernah. Tapi senyumnya itu senyum licik yang kayak di sinetron gitu.


Dan perlu lo tau, 2 dari 3 guru fisika ini gampang sakit. Salah satunya bahkan sakit parah dan pernah satu semester gak masuk. Katanya sih struk. Struk belanja. Waktu masuk lagi, gue liat guru gue ini berjalan dibantu dengan tongkat. Ini gue jadi malah bayangin, gimana kalau dia waktu lagi naik tangga kesusahan, lalu jatuh. Mungkin sebagai guru fisika yang profesional dia gak akan berteriak minta tolong. Tapi berteriak minta diukur kecepatan jatuhnya.

"Aboon, berapa kecepatan ibu jatuh jika jumlah total anak tangga 55 dan ibu terjatuh di anak tangga ke 30 dengan berat ibu 89kg karena pagi tadi naik 5 kg gara gara kemarin banyak makan di nikahan temen? Cepat jawab dan kumpulkan di meja ibu."

Astagfirullah. kenapa gue malah ngomongin guru fisika gue. Kalau ibu baca ini maaf ya, Bu. yang di atas itu cuma bercanda. Tapi serius.

Sebenernya di postingan ini gue bukan mau ngomongin soal pelajaran fisika. Tapi gue mau ngomongin soal perjalanan gue ke ISI Jogja. Ya, karena gue benci 3 pelajaran di atas yang gue sebut, maka gue mau saat kuliah nanti gue ada di jurusan yang tepat dan gue cintai. Gue suka berimajinasi. dan gue suka membuat sesuatu dari imajinasi gue itu melalui karya, selama ini gue menuangkannya lebih banyak lewat tulisan. Karena hal inilah, menurut gue seni bisa jadi salah satu jalan untuk imajinasi gue. Dari dulu gue pengen banget bisa kerja membuat film atau bahkan film gue sendiri. Dan gue juga pengen banget bisa bikin program tv gue sendiri. Yang mendidik dan juga menghibur tentunya, bukan seperti program tv yang sekarang banyak beredar. Karena hal inilah, maka gue sudah berniat untuk masuk ke perguruan tinggi dengan jurusan komunikasi atau broadcasting. Di tahun 2013 gue udah coba untuk menembus komunikasi lewat SBMPTN. Tapi gagal. Sebenernya di tahun itu juga, gue mau coba di ISI, tapi udah telat.

Di ISI, Institut Seni Indonesia, ada satu jurusan yang pengen banget gue masukin, namanya jurusan televisi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR). Nah, di tahun 2015 inilah gue gak mau menyianyiakan kesempatan PMB di ISI yang dimulai sekitaran Mei. Udah dari jauh-jauh hari gue nyiapin segalanya. Mulai dari Surat Keterangan Penghasilan orang tua yang ngurusnya ribet banget sampai surat bebas narkoba.

Gak cuma surat surat itu aja. Tiket dan bahkan daftar transportasi dan penginapan yang gue dapat dari para kenalan gue di Jogja pun udah gue pegang. Oiya, di ISI juga ada syarat lainnya yaitu, lo harus membawa karya seni yang lo punya untuk dipertontonkan. Karena basic gue adalah STM jurusan teknik pemesinan, satu-satunya karya yang gue punya adalah baut besi. Tapi gak mungkin juga gue mempresentasikan baut besi kepada pewawancara.

"Yak, jadi Abyan, karya apa yang pernah kamu buat?"

"Saya pernah membuat baut besi pak."

"Baut besi?"

"Iya, baut besi ini saya buat dengan langkah pertama memotong besi pada mesin cutting, lalu dibubut sesuai gambar teknik. Dan di frais agar rata. Untuk ulirnya sendiri saya buat secara manual. Tapi waktu itu yang bikin ulirnya temen saya, pak. Karena dia hasil ulirannya bagus sekali."

"Ngomong-ngomong nih, ini kan seni media rekam, baut besi bisa ngerekam apa ya?"

"Nggak bisa pak. tapi bisa buat nimpuk anjing."

Karena gue nggak mau percakapan di atas beneran terjadi, Maka seminggu sebelum keberangkatan, gue buat vlog asal asalan yang temanya makanan. Padahal cuma vlog, tapi ngambil gambarnya diulang-ulang mulu. Dan proses editingnya makan waktu 3 hari 2 malem, karena gue masih ngeraba raba dengan aplikasi editingnya. udah 3 hari 2 malem dibelain begadang. Hasilnya gak memuaskan. :")

Tapi bagaimanapun juga, gue tetep membawa vlog gue itu dengan sebuah flashdisk. Karena laptop gue rusak. Gue cuma bisa berharap, emang eksekusinya jelek, tapi semoga mereka suka konsep dan presentasi gue.



Bersambung ke Abon Goes tos ISI Jogja Day1




foto di atas bukan punya gue. Gue ambil di google image dan cuma edit ulang melalui photoshop

Wassup Gengs!? Apa Kabar kalian? Jadi gini, mumpung masih awal tahun gue mau cerita nih kenapa kok gue jarang nge-blog di tahun 2015. Sebenenrya gue ngapain aja sih? Jadi, ijinkan gue menjelaskan semuanya di sini.

Tahun 2015 sebenernya mau gue jadikan tahun yang produktif dalam berkarya lewat blog. Tapi ternyata agak sulit juga ya. Padahal gue udah punya banyak draft dan juga bikin blog khusus cerita kuliner di makanbareng.com. Hal pertama yang bikin gue sibuk adalah nyari perguruan tinggi. Iya, maksudnya di sini adalah nyari tempat kuliah. Bisa terhitung gue udah telat kuliah 2 tahun. Kenapa gue bisa telat, karena gue gagal ujian masuk perguruan tinggi negeri. Makanya itu, 2015 adalah mungkin bisa dibilang kesempatan terakhir gue untuk dapat PTN. Tahun 2015 adalah kesempatan terakhir gue untuk ikut SBMPTN. Dan akhirnya tahun 2015 gue pun dapat PTN. Meski, gue gagal lagi SBMPTN. Yang paling nyesek di tahun lalu adalah saat gue gagal masuk ISI. Padahal udah keliling Jogja dan diberikan kata-kata manis sama dosen sana. Cih! PHP! Pizza Hut Pelivery. Untuk cerita selengkapnya soal hal ini, kalian bisa cek di postingan ini

Jadi, akhirnya gue bener dapet PTN. Namanya Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Gue ambil jurusan penerbitan program studi penerbitan. Ternyata, kegiatan di kampus lumayan sibuk. Awal masuk kampus, gue udah begadang 2 malem buat mempersiapkan malam Inagurasi, acara pentas untuk maba di sini. Cerita lengkapnya bisa baca di sini (Setelah ceritanya dipost). Gak berhenti di situ, masih ada juga kegiatan creative gathering yang dilaksanakan di Puncak, Bogor. Lalu tugas-tugas yang sebenernya belum seberapa tapi udah banyak. Makin hectic karena laptop gue rusak. Jadi susah update blog kalau emang lagi gak di rumah.

Selain kegiatan di atas, dalam satu semester ini gue juga disibukan dengan mempersiapkan acara 'holiday', ini adalah acara liburan semester tahunan yang panitianya adalah maba, dan gue jadi panitia juga di sini. Gue juga keterima di organisasi mahasiswa prodi Penerbitan. belum lagi proyek gue di luar kampus yang masih banyak lagi. Dan proyek ini akan gue ceritakan nantinya ke kalian. Tunggu aja postingannya.

Jadi intinya adalah, kemana aja gue tahun 2015? gak kemana-kemana, gue ya masih di situ-situ aja. paling cuma jadi sering terlihat di daerah jaksel dan Depok doang. Jadi, dengan terbitnya postingan ini gue mau bilang "Maafkan aku blogku sayang. Aku janji gak akan mentelantarkan kamu lagi kok di tahun ini. Janji deh".

Tahun baru identik dengan resolusi, resolusi tahun baru gue cuma satu. Makin rajin berkarya di blog maupun di luar blog. Dan minimal sebulan sekali update blog. So, sekian dulu cerita singkat gue. terakhir gue mau ngucapin buat kalian. HAPPY NEW YEAR!!!!

HestekTelatBon!