Mengejar Cinta Nona (Part 1) : Tempe Goreng dan Anjing Homo

3/11/2015 12:57:00 PM









"Jadi, kita nanti bawain lagu Tulus aja, atau Raisa juga boleh" Kata Dewa sambil membelai gitar kesayangannya.

"Boleh deh. Kita kan mainnya akustik. Jadi, yang mellow mellow aja. Lo gimana, No? setuju gak?"

"Eh, apaan Dik?"

"Yasallam Dinoooo.... Lo dari tadi diajak diskusi merhatiin gak sih?" Ujar Dika kesal. "Nanti, kita mainin lagu Tulus, kalo gak lagunya  Raisa. Lo setuju gak?"

"Oh, oke deh. eh, tapi Raisa kan cewek."

"Ya, suara lo juga kayak cewek. Gak apa lah"

"Kayak cewek?? Sial lo. gue Macho gini" Protes Dino

"Iya suara lo cewek No. Kayak Dijahyellow!!!" Ledek Dika diikuti oleh ketawa keras dari Dewa. Sedangkan, Dino cuma bisa manyun kecut menerima ledekan kedua temannya itu.

"Hahahahaha.....ha...ha....ha. ini siapa guys?" Tanya Dewa menunjuk mbak mbak yang entah dari mana berdiri di samping Dino dan ikut tertawa dengan mereka. Dino dan Dika menggeleng

"Saya panitianya. hehehe" Jelas si mbak dengan senyum manis yang dipaksakan.

"Ooooh..." Ujar mereka bertiga serentak

"3D band ya?? ayo mas bentar lagi giliran kalian tampil. Nanti waktu isoma, kalian ngisi panggung biar gak sepi. Mohon siap-siap ya." Ujar si Mbak sambil mengajak mereka bersiap di backstage.


****


Penampilan 3D Band berjalan lancar. Meskipun nyanyian mereka memancing makian dari para anjing dan kucing. Kebetulan, mereka lagi dapet job untuk manggung di sebuah festival hewan peliharaan. Dari sekian banyak pengisi acara di panggung utama, hanya mereka lah yang tidak didampingi majikan. Yang lainnya, selalu didampingi majikan saat di atas panggung.

"Ini ya mas honornya. Terima kasih sudah berpartisipasi bersama para anjing dan kucing di sini." Ujar mbak panitia tadi sambil memberikan amplop kepada Dewa.

"Sama-sama Njing.." Balas Dika ke si mbak yang sudah berjalan jauh dari mereka.

"Udahlah...jangan gitu Dik. Mendingan kita rayain hasil kerja kita. Gimana kalau buat beli gorengan??" Tanya Dewa kepada kedua temannya yang langsung dijawab dengan ucapan setuju yang kompak.

"Eh tapi Gue pengen lihat lihat hewan nih. pengen beli kura kura" Usul Dika.

"Gue juga. Gue penasaran sama yang namanya tomcat" Timpal si Dewa.

"Yaudah, kita di sini aja dulu. Tapi beli gorengan nya gimana?? Nanti atau sekarang? kalo sekarang siapa yang beli? abangnya kan jauh, di luar arena festival" Tanya Dino.

"Seperti biasa aja. kita gambreng sama suit!" Dika semangat. "Boleh" kata Dewa dan Dino.

Mereka langsung gambreng tanpa menunggu lama. Rupanya yang sial hari itu adalah Dino. Dia kalah dan harus membeli gorengan di luar arena festival.

"Oke, nanti kita kumpul lagi di sini jam 3 yak" Ucap Dino yang langsung meninggalkan mereka.


***


Abang gorengan siang itu cukup ramai. Dino harus mengantri dulu untuk sekedar mengatakan apa yang ingin dia beli. Hawa panas dari kompor dan minyak goreng sangat terasa saat Dino menunggu begitu pun dengan aroma gorengan yang sedap.

"Beli apa dek?" Tanya si abang gorengan ke seorang anak berseragam SMA.

"Tempe nya goceng bang"

"Okeee deh.. eh, tapi gue kasih tau nih ke lu. Kalo makan gorengan gue, jangan langsung di makan. ntar ada kejadian serem" Kata si Abang gorengan sambil berbisik namun dengan suara cukup keras. Membuat pembeli lain, termasuk Dino, tertarik ingin mendengarkan.

"kejadian serem apaan bang??"

"Ya, nanti lidah lu melonyot gitu. Kan masih panas tong. Lo kalo lidahnya sakit kagak bisa makan gorengan lagi entar. serem kan?? ahahahak"

"Yeeeeee." Ledek si anak SMA diikuti para pelanggan lain yang dongkol mendengar si abang gorengan.

"Nenek -nenek jenggotan juga tau keleus." Celetuk Dino pelan mendengar lelucon si abang gorengan yang super garing.

"Emang ada nenek-nenek yang jenggotan?" Sebuah suara merdu yang bertanya masuk ke dalam telinga kanan Dino. Dino menengok untuk melihat siapa pemilik suara itu.

"Yasallam..... eek suci..." Ucapnya dalam hati saat melihat si empu nya suara. Jantungnya berdetak cepat dan semakin cepat seperti ketukan musik EDM di acara party anak kekinian. Mata Dino berkunang kunang silau hampir kehilangan fokusnya. "Manisnya yaa ampiun kagak nahan. ini tipe gue banget" Batin Dino.

"Nggak ada kan nenek-nenek jenggotan?" Tanya si gadis manis itu sekali lagi ke Dino.

"Ada........yang....cantik...." Jawab Dino melantur.

"Jadi, ada nenek-nenek jenggotan itu cantik??" tanya gadis itu heran dan sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Ahh, nggak... maksudnya tempe goreng itu cantik.. Bukan!! Bukan tempe goreng!! maksudnya e....eee.... nggak ada nenek nenek yang jenggotan. Mereka selalu cukur setiap pagi dan waxing jenggot setiap minggu. gitu. ehehehe" Baru kali ini Dino merasa sangat gugup untuk menjawab sebuah pertanyaan dari seorang gadis.

"oooh, aku kira selera mu gitu nenek nenek jenggotan yang cantik. Hihihi" Gadis ini benar benar menciptakan ketukan random di dada Dino. Saat ini Dino merasa di dada nya sedang ada Cobus yang lagi freestyle drum dan Skrillex yang nge dubstep. Random memang.

Gadis ini berperawakan tidak terlalu besar. Rambutnya hitam sebahu dengan poni lempar samping. Hidungnya mancung dan berkulit hitam manis. Sebenarnya bukan tipe idaman Dino. Tapi apalah guna sebuah kriteria kalau kau sedang terpana oleh bidadari.

"Nggak, maksudnya kamu yang cantik. Eh." Dino keceplosan. Dia kagumnya kelewatan.

"Hihihi. Makasih, tadi suaramu juga bagus. kayak Dijahyellow"

"hehehe, makasih. Kebetulan aku masih ada hubungan sodara gitu sama si Dijahyellow"

"Serius kamu??" Tanya si gadis itu kaget

"hahaha. ya nggak lah. Aku sodaraannya sama....sama.....mmm, tempe goreng" Dino memang garing.

"Hahaha. i love tempe goreng so much. Itu kenapa aku lagi di sini ikut antri."

"hehehe, i love you too... maksudnya tempe goreng." Dino salting "eh, jadi kamu ke sini karena festival hewan peliharaan juga?"

"iya, kebetulan aku lagi liburan ke rumah saudara terus ada festival kayak gini. Ya mampir deh."

"Ooh, kamu suka binatang juga ya? Aku juga. aku punya dua kucing di rumah. Jenis wildcat."

"Jenis Wildcat??" tanya si gadis agak heran.

"iya. Wildcat. Kucing liar alias kucing kampung. hahaha" Kata Dino diikuti tawa lucu dari si gadis hitam manis.

"Oooh, aku kira wildcat apaan. Aku di rumah juga ada anjing dua. Jenis golden retriever dan Bulldog"

"Oh ya?? kebetulan kucing ku dua jantan dan jomblo semua lho. Mau di jodohin? Kali aja anaknya jadi catdog" Tawar si Dino bercanda.

"Boleeeh banget. kebetulan anjing ku dua-duanya homo." Dino bengong denger ucapan si gadis hitam manis ini. "iiih, kamu kenapa diem aja?? Hihihi"

"Nggak, aku cuma gak bisa bayangin anjing ternyata bisa homo. Aku gak sanggup bayanginnya."

"Jangan dibayangin. Aku aja yang punya jijik ngebayanginnya. hhihi"

"ehehehe, Kucingku orientasi seksualnya normal." Jawab Dino pelan. "Oh ya, Nama ku Dino. Kamu?"

"Namaku......"

"Nona yang hitam manis.. Ini silahkan, tempe gorengnya sudah siap" Teriakan si abang gorengan memotong pembicaraan mereka. Dino dongkol abis, pengen nyiram minyak panas ke si abang.

"eh, itu pesenan ku. Udah dulu ya. Aku harus cepet balik. udah di tunggu sama saudara. byeee. semoga kita bisa berjumpa lagi" Ucap si gadis hitam manis dengan senyum yang bisa bikin diabetes.

"eee iya.. byee... hati-hati" Jawab Dino melambaikan tangan ke si gadis yang berjalan menjauh.. "Eh iya Kampret!!! Gimana bisa ketemu lagii.... gue belum minta kontaknya. Rumahnya aja gak tau dimana. Bahkan namanya gue belum tau. Arrgggh sial gue lupa!!! Begooo! Begoo!!!" Maki si Dino dalam hati. Dia dongkol abis.

Perjalanan dari abang gorengan ke arena festival yang bisa ditempuh dengan waktu 10 menit, serasa seperti setahun. Dino benar-benar terpana dengan kecantikan gadis itu. Gadis hitam manis yang misterius, yang baru saja membuat Cobus dan Skrillex duet di dalam dada nya. Tapi, Dino bahkan tidak tau siapa namanya.

Dino hanya dapat bertanya dalam hati "Nona, siapa kamu sebenarnya??"























Credit:
- Cerita oleh Abon
- Dibantu ngedit oleh Veren
- Ilustrasi dari Webtoon The Girl From Class

You Might Also Like

17 komentar

  1. Pasti namanya Juminten nih, pasti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang cantik mah namanya gimana juga bebas. Cantik! ;p

      Hapus
  2. baru nyampe tengah-tengah, langsung skip. maaf ya, soalnya kebanyakan "dialognya" hehehe. sorry bro

    BalasHapus
  3. hmm, rasa penasaran dan ketertarikan dengan stranger memanglah begitu kampret.
    gue pernah kok begitu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh bro, ngomong2 followback blog dong :))
      hehehe

      Hapus
    2. Terus apa yang lo lakukan saat 'Jatuh cinta pada pandangan pertama' seperti itu??

      Hapus
  4. ak jg gtw apa itu tomcat, wildcat dll hahahhahha :))

    mampir2 ya gan, ada fiksi singkat jg :D

    BalasHapus
  5. Dino hanya dapat bertanya dalam hati "Nona, siapa kamu sebenarnya??"

    Lalu si nona menjawab, "Nona? Panggil saya Kang Mas."

    Apadaya dino sudah terlanjur cinta, nona berjakunpun disikat juga,

    -tamat-

    BalasHapus
  6. Sapa sih bikin k3p0 -__- kzl

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Aku juga zbl. Makanya, ikuti terus dong ceritanya.

      Hapus
  7. Wahahahaha, suka bagian ngomong apalah daya sebuah kriteria kalo bidadari udah didepan mata haha

    BalasHapus